Dari Pengantin hingga Prasmanan, Cerita Fasha Hadiri Acara Pernikahan di Masa Covid-19

JAMBI, AksesNews – Berbagai pelanggaran protokol kesehatan di acara resepsi pernikahan sudah ditemukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menyampaikan terdapat acara resepsi pernikahan yang melanggar protokol kesehatan dengan tidak pakai masker dan hanya menggunakan face shield.

“Di beberapa acara resepsi pernikahan yang saya hadir, ada pengantin dan keluarga pengantin duduk di pelaminan tanpa masker, tetapi hanya mengguna face shield. Padahal yang dapat mencegah penularan Covid-19 adalah penggunaan masker,” ujarnya, Rabu (16/12/2020).

Acara resepsi yang dihadiri Fasha, kehadiran tamunya tidak ditentukan dan diatur sesuai sesi, sehingga berpotensi terjadi penumpukan orang.

“Kita sudah sepakat untuk kehadiran tamu dibagi per sesi. Namun banyak undangan yang tidak seperti itu. Ini sudah melanggar kesepakatan kita. Jika tidak per sesi maka akan ada penumpukan (tamu),” ungkap Fasha.

Di acara resepsi pernikahan fasha juga menemukan pesta menyanyi dengan joget bersama dan bergantian mikrofon. Tentu saja pesta tersebut dapat memicu penularan Covid-19.

“Ada resepsi pernikahan yang malah jadi tempat bernyanyi dan joget sampai bergantian mic. Padahal sudah kita katakan penyanyi yang dibayar untuk mengisi acara, tidak boleh bergantian mic,” katanya.

Tidak hanya itu, terdapat penyajian menu makanan dan minuman di meja panjang dengan menyediakan kursi untuk tamu. Tidak sesuai dengan instruksi yang mengharuskan penyajian makanan dan minuman untuk tamu, harus keadaan sudah dikemas, sehingga tamu membawanya pulang dan tidak makan di acara.

“Kemudian penyediaan makan dan minum masih ala prasmanan. Perjanjian kita sebelumnya, pakai kemasan. Jadi pengusaha katering beralih menyediakan nasi kotak,” ujar Fasha.

Semetara seorang Wedding Organizer bernama Puja mengatakan terdapat gejolak antara keinginan klien dan protokol kesehatan di Kota Jambi. Para klien merasa terbatas, sehingga terjadi penurunan tingkat pesanan jasa Wedding Organizer.

“Klien atau calon pengantin merasa terbatas. Jadi banyak gejolak, karena tamu berkurang dan acara kurang meriah,” ujarnya, Rabu (16/12/2020).

Ada kalanya ia terpaksa membatalkan pesanan jasa wedding organizer, karena terdapat klien yang bersikeras memeriahkan acara, meskipun bertentangan dengan instruksi dari Pemkot Jambi.

“Ada yang terpaksa kami batalkan, karena minta harus ada prasmanan dan minta jumlah kursi yang banyak. Jadi ada banyak yang ngeyel, tapi tidak semua, katanya.

Meskipun demikian, Puja setuju dan mendukung instruksi dari Pemerintah Kota Jambi terkait pencegahan Covid-19, dengan catatan diterapkan secara bersungguh-sungguh dan tepat sasaran.

“Kita setuju dan mendukung sepanjang penerapannya tepat dan ada aksinya. Jangan sampai kalau dibebankan denda, tuan rumah malah membayar, supaya acara tetap berjalan. Kalau melanggar, harus dibubarkan,” pungkasnya. (Sob)