JAMBI, AksesNews – Seorang pria warga Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi terpaksa diisolasi di rumah sakit Rumah Sakit M. Djamil, Padang karena mengalami gejala mirip terjangkit virus Corona (Covid-19).
Pria 47 tahun itu susah bernafas saat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (16/03/2020). Warga Kerinci ini diketahui baru saja pulang dari luar negeri, negara Malaysia.
Penumpang pesawat Air Asia AK403 tersebut, dibantu oleh petugas menggunakan kursi roda turun dari pesawat. Dari keterangan petugas, penumpang itu mengidap flu dan batuk sejak 13 Maret 2020 lalu.
Dari hasil pemeriksaan, suhu tubuhnya di atas normal terdeteksi mencapai 36,6 derajat celsius. Petugas langsung memasukkan ke ruangan observasi dan selanjutnya dirujuk ke RS M. Djamil, menggunakan kapsul isolasi.
“Pagi ini Bandara Internasional Minangkabau dikejutkan dengan adanya penumpang yang dicurigai dalam keadaan kurang sehat dan memiliki ciri-ciri suspect corona virus,” tulis Executive General Manager PT Angkasa Pura II ( Persero) Yos Suwagiyono dalam rilisnya.
Pihak Bandara membenarkan terkait kabar yang beredar tersebut. Namun menurutnya, penumpang dimaksud baru dicurigai suspect corona. Karena memastikan seseorang terpapar virus corona harus melalui cek laboratorium terlebih dahulu.
Awalnya, menurut Yos, saat penumpang melewati Thermal Scanner KKP di area kedatangan Internasional, terdeteksi seorang penumpang dengan kondisi sesak nafas. Yang bersangkutan setelah diinterview oleh petugas KKP mengaku sudah 3 hari sesak nafas.
“Pihak KKP Bandara, langsung melakukan penanganan sesuai protokol. Penumpang tersebut langsung diisolasi dan diinterview oleh KKP BIM. Selanjutkan dirujuk ke RS M. Djamil Padang untuk penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Saat ini, yang bersangkutan sudah dibawa ke RS M. Djamil Padang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sedangkan untuk penumpang yang duduk tiga baris berdekatan dengan penumpang yang terindikasi, juga diinterview.
“Mereka sudah dipulangkan dan dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP),” tutupnya. (Alra)