Beranda Akses Meski dalam Kondisi Wabah PMK, Pemkot Jambi Pastikan Hewan Kurban Aman

Meski dalam Kondisi Wabah PMK, Pemkot Jambi Pastikan Hewan Kurban Aman

KOTAJAMBI, AksesNews – Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi melalui 5 tim yang dibagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, telah memeriksa ratusan hewan ternak yang dikirim dari berbagai daerah. Hasilnya, sementara ini dapat dipastikan hewan ternak untuk dikurbankan di Kota Jambi kondisinya aman.

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan hampir 98 persen hewan untuk kurban di Kota Jambi berasal dari Provinsi Lampung. Bukan berasal dari daerah yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK), seperti di Aceh dan Jawa Timur.

Setiap hewan yang masuk di Kota Jambi, klaim Fasha, sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk dengan memastikan adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), dan mengecek asal hewan.

“Jika terindikasi kena PMK, hewan itu segera dipisahkan. Kemudian diambil sampelnya untuk dikirim ke Bukit Tinggi untuk diuji laboratorium,” kata Fasha, Senin (13/06/2022).

Ia mengatakan terdapat 2 ekor sapi yang sampat terkena PMK sesuai hasil uji laboratorium. Kedua ekor sapi ini langsung dipisahkan dari hewan lain, dan dilakukan perawatan. Kini hewan tersebut dalam kondisi sehat.

“Kalau tidak sembuh maka akan segera dipotong. Alhamdulillah saat kondisinya sudah sehat. Kami dari Pemerintah Kota Jambi berupaya bagaimana hewan ternak di Kota Jambi sehat, dan layak dipotong. Jangan sampai masyarakat yang ingin berkurban, malah tidak jadi,” tuturnya.

Fasha menyampaikan sebagian peternak atau penyuplai sapi dan kambing di Kota Jambi, masih kooperatif untuk melaporkan hewan yang masuk.

“Yang kita khawatirkan peternak yang ada di pinggir-pinggir Kota Jambi. Tapi, peternak besar kooperatif. Mereka sudah tahu sanksinya seperti apa. Kalau ada hewan yang sakit, akan diberitahukan oleh mereka,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, mengatakan pihaknya sudah memeriksa sekitar 500 hewan kurban, dan memantau sejumlah peternakan.

“Ada 8 pemasok yang sudah punya izin mengambil dari luar daerah. Sekitar 500 hewan yang diperiksa. Di setiap kecamatan kita lakukan pemeriksaan dengan 5 tim,” tuturnya.

Ia pun menyampaikan saat ini kecil kemungkinan masuknya PMK ke Kota Jambi.

“Kemungkinan PMK masuk lagi itu kecil. Kita eliminasi semaksimal mungkin. Kita juga punya posko di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Masyarakat yang ingin melapor adanya gejala PMK dapat ke sana,” pungkasnya.

Pemkot Jambi sudah membentuk tim terpadu yang melibatkan TNI dan Polri untuk mengawasi peternakan di Kota Jambi. Juga membentuk posko pengaduan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi.

Sedangkan pemotongan hewan yang bukan untuk dikurbankan, harus dilakukan di rumah potong hewan (RPH) yang disiapkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi. (Sob/*)