TANJABBAR, AksesJambi.com – Para nelayan Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, sementara waktu tidak melaut dan beralih profesi kerja lain agar tetap bisa mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Salah seorang nelayan tradisional Tanjab Barat, Ali (54) mengatakan sejak seminggu belakangan ini, dia tidak melaut akibat tingginya ombak dan kencangnya angin sehingga membuatnya takut.
“Sementara waktu menunggu situasi di laut normal, agar bisa kembali mencari ikan. Sementara saya bekerja sebagai tukang sol sepatu dulu,” katanya, Minggu (12/01/2020).
Dari hasil bekerja sebagai tukang sol sepatu mengelilingi Kuala Tungkal, kecamatan ibukota Kabupaten Tanjab Barat ini, dia berhasil menutupi kebutuhan keluarga¹.
“Bisa dapat Rp 70 ribu hingga 100 ribu sehari. Cukup la buat belanja, biaya sekolah anak dan sisanya ditabung untuk bayar kontrakan,” tuturnya.
Sementara Deni (39), nelayan lainnya di Tanjab Barat mengatakan, fenomena ganti profesi ini adalah hal biasa terjadi di daerah itu. Kondisi ini biasanya tidak bertahan lama, saat kondisi laut normal, mereka akan kembali menjadi nelayan.
“Saat cuaca di laut tidak normal yang membahayakan nelayan atau membuat hasil tangkapan tidak maksimal, kawan-kawan (Nelayan) mencari pekerjaan di darat,” katanya.
Pekerjaan yang dilakukan sementara para nelayan, lanjut Deni, bermacam-macam sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.”Ada yang jadi kuli di pasar,kuli angkut sawit, ngojek dan lainnya,” ungkapnya
Dia berharap ada upaya dari pemerintah untuk memberi pelatihan kerja atau wirausaha khusus, ini agar para nelayan bisa tetap mencari nafkah saat kondisi cuaca di laut tidak mendukung untuk mencari ikan. (Dika)