Kepala BNN RI: Jambi Ada 31 Daerah Rawan Narkoba

Foto: istimewa

JAMBI, AksesNews – Sebanyak 892 jenis narkoba yang tersebar di dunia, beberapa diantaranya beredar di Indonesia. Jenis yang beredar di Indonesia sebanyak 76 jenis, untuk 71 jenisnya sudah ada Permenkesnya. Sedangkan 5 jenisnya lagi belum diatur.

Hal tersebut di sampaikan oleh Kepala BNN RI Komjen Pol.Drs.Heru Winarko di acara program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dari Kepala BNN RI, yang berlangsung di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (11/02/20) sore.

“Narkoba bukan hanya ganja dan sabu, PCC juga dari bahan obat yang bisa dicampur dan harganya murah Rp3.000,- sampai Rp5.000,- per butir dan anak-anak dengan uang jajannya bisa beli. Ini yang sebenarnya yang harus menjadi perhatian karena bisa meningkat terus menjadi pengguna sabu atau morfin,” kata Heru.

Heru menyampaikan, keberadaan narkoba terus berkembang dengan berbagai jenis yang memerlukan langkah antisipasi bersama, terkhusus BNN berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas laboratorium narkoba.

“Terus kita kuatkan, alhamdulillah laboratoriun kita standar internasional bukan hanya bisa membuktikan narkoba tapi juga bisa mengetahui dari mana narkoba atau dari kelompok mana yang terus kita kembangkan, ada di Medan dan Makassar untuk bisa melayani penegakan hukum,” jelas Heru.

Narkoba dari wilayah Golden Triangle yaitu Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar yang menurut Kepala BNN jalur narkoba mereka 80 persen dikirim lewat laut.

“Tolong daerah pantai atau pesisir memperkuat Babin, Kepala Desa,TNI, BNN. Bagian ini kita perkuat dimana mereka masuk lewat rute pinggir pantai,” ungkap Heru.

Prestasi Provinsi Jambi mengurangi serta menekan penyalahgunaan dan peredaran narkoba menunjukkan hasil positif beberapa tahun kebelakang berada diperingkat empat.

“Bagus Jambi dulu nomor 4 sekarang lumayan nomor 11 atau 12 berarti kita kerja semua dan peredaran narkoba paling banyak di Kota Jambi. Untuk Provinsi Jambi ada 31 daerah rawan narkoba semua daerah (kabupaten/kota) ada tempat-tempat narkoba,” tegas Heru.

Untuk daerah Pakistan Afganistan lebih mengarah ke Eropa dalam melakukan peredaran gelap narkoba.

“Defense Active kita lakukan dan sudah banyak yang ditangkap seperti lahan ganja di Aceh kita ganti dengan tanaman jagung dan kopi, kalau tidak dari akarnya akan susah kita berantas dan kita tetap melakukan penangkapan serta upaya Pencegahan, Pemberantasan dan Rehabilitasi,” pungkas Heru. (TimAJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here