Bakhtiar: Saling Memahami Karakter, Kunci Keharmonisan Pemimpin Daerah

BATANGHARI, AksesJambi.com – Sejak Pilkada langsung di Kabupaten Batanghari pada tahun 2005 lalu. Tidak banyak pasangan kepala daerah dan wakilnya yang bertahan sampai dua periode. Sebagian besar pecah kongsi, bahkan bulan madu kepala daerah dan wakilnya, acapkali berakhir di tengah jalan. Di saat masih menjabat, selanjutnya saling bersaing dalam menuju pemilihan kepala daerah berikutnya.

Tak harmonisnya hubungan kepala dan wakil kepala daerah, tentunya memunculkan opini yang beredar di masyarakat, bahwa keretakan diawali dari kewenangan yang kemudian bermuara pada pengaruh di lingkungan ASN yang menjadi bawahan mereka. Juga wakil yang merupakan orang kedua di pemerintah, kerap dianggap sebagai ban serap dan pengaruhnya pun lebih rendah dari pada Sekda.

Menanggapi fenomena tersebut, Bakal Calon Wakil Bupati Batanghari, H. Bakhtiar SP memberikan tanggapan terkait apakah pasangan bacabup dan wabup, Fadhil-Bakhtiar akan terus menjalin keharmonisan jika mereka terpilih kelak?

Saat dibincangi AksesJambi.com, pria yang akrab disapa Muk Tiar ini membeberkan beberapa alasan bahwa mereka akan terus klop kedepannya. Pertama, ia sangat memahami bagaimana karakter dari sosok Muhammad Fadhil Arief (MFA).

“Saya mengetahui betul bagaimana olah pikir dan olah kerja pak Fadhil, saya juga memahami keinginan dan harapan dia untuk mengabdi dan membangun Kabupaten Batanghari. Dalam hal ini, kita akan saling mengisi, bahu membahu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Batanghari,” ujarnya, Kamis (06/08/2020).

Selain itu, MFA sendiri merupakan sosok yang muda dan masih energik, dan Bakhtiar sendiri merupakan sosok senior yang sudah pengalaman. Keduanya pun sudah pernah berada di posisi strategis dalam birokrasi pemerintahan. Tentunya, ini menjadi salah satu pelengkap dari kecocokan kedua pasangan tersebut.

Selain itu, Bakhtiar juga mengatakan, hal yang unik dalam hubungan mereka yakni, ketika mereka masih di birokrasi Pemkab Batanghari, MFA pernah menjadi bawahan dirinya. Begitu juga sebaliknya, Bakhtiar sendiri juga pernah menjadi bawahan MFA dalam birokrat.

“Ketika sebagai perpanjangan tangan dari kepala daerah, kami sama-sama pernah berada di posisi sebagai perencana dan pelaksana di dalam pembangunan di Kabupaten Batanghari,” bebernya.

Putra Batanghari ini mengharapkan, proses sinkronisasi dan koordinasi dalam pembangunan masyarakat dan fisik di Kabupaten Batanghari, juga memerlukan figur pemimpin. Dan Bakhtiar memilih sebagai posisi wakil, dapat membantu MFA dalam menggiring proses pembangunan tersebut. Sehingga tidak ada lagi gejolak dan perbedaan pendapat di antara mereka.

“Kami harus saling mengisi dan tetap menjalin keharmonisan. Karena tujuan awal kita yakni untuk memajukan dan membangun Kabupaten Batanghari. Sehingga akan tercipta daerah yang harmonis dan agamis,” pungkasnya. (ANI)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here