Beranda Akses Implementasi Belajar Aktif, Salah Satu Praktik Baik Calon Guru

Implementasi Belajar Aktif, Salah Satu Praktik Baik Calon Guru

Sejumlah dosen FKIP Universitas Jambi dan guru pamong sedang mengikuti workshop pembekalan PPL dan PLP calon guru di kampus Universitas Jambi. Foto: Istimewa

JAMBI, AksesNews – Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) FKIP Universitas Jambi (Unja) menjadi pencetak guru yang akan mencerdaskan anak bangsa. Dalam hal ini, LPTK perlu memahami kebutuhan penggunanya, yaitu sekolah. Sedangkan calon guru yang akan mengajar di sekolah harus dibekali praktik belajar aktif.

Melalui kegiatan workshop Penerapan Lapangan Persekolahan (PLP) yang diikuti 20 dosen pembimbing dan 30 guru pamong PLP FKIP Unja berkomitmen menuju arah baru dengan memberikan keterampilan dasar mengajar yang dibutuhkan di abad 21 dan revolusi industri 4.0 dengan mengutamakan keterampilan kolaboratif, komunikatif, kreatif dan berpikir kritis serta menggunakan teknologi informasi dalam menyelenggarakan pembelajaran daring maupun luring.

“Kami berkomitmen supaya PLP kedepan dapat menyiapkan calon guru yang menguasai keterampilan-keterampilan baru. Kami juga akan melibatkan guru selaku pemakai lulusan FKIP Unja untuk merevisi kurikulum baru kampus merdeka dan merdeka belajar,” ujar Prof. Dr. rer.nat. Asrial, M.Si Dekan FKIP Universitas Jambi, dalam sambutannya, Selasa, (04/08/2020).

Salah satu praktik baik yang dibutuhkan calon guru, yakni implementasi pembelajaran aktif. Dosen LPTK harus menjalankan perkuliahan aktif guna menjadi contoh bagi mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran aktif di kelas.

Hal tersebut mendorong FKIP Universitas Jambi mendorong dosennya menerapak salah satu pembelajaran aktif MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) yang dikembangkan Program PINTAR Tanoto Foundation.

“Ini menjadi wahana berbagi pengalaman antar dosen sebelum membimbing para mahasiswa calon guru FKIP Universitas Jambi, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa. Program MIKiR juga membuktikan bahwa proses pembelajaran aktif dapat diterapkan di perguruan tinggi, jika dosen menyiapkannya dengan baik, mahasiswa akan menerapkannya kembali di sekolah,” tambahnya.

Ali Sadikin, Ketua Laboratorium Pembelajaran FKIP UNJA mengatakan Kegiatan workshop ini digunakan untuk membekali dosen pembimbing dan guru pamong PLP FKIP Universitas Jambi.

“Agar dosen dapat membimbing mahasiswa PLP dalam melaksanakan kegiatan di sekolah nantinya terutama bagaiamana menerapkan pembelajaran aktif,” ujarnya.

Sementara Rasyono, selaku dosen pembimbing mengaku mendapatkan inspirasi guru dan dosen untuk memberi pembelajaran di kelas atau di lapangan.

“Agar siswa secara aktif berpusat pada siswa dan meningkatkan output pembelajaran yang lebih baik,” komentar Rasyono Peserta dari dosen pembimbing.

Sedangkan A Nugroho, guru SMAN 1 Kota Jambi sebagai guru pamong mengaku kegiatan seperti ini perlu dilakukan apalagi semenjak Covid-19 banyak pembelajaran secara daring, ada kerinduan dari guru untuk belajar bersama dan bertatap muka tetapi tetap melakukan prokol kesehatan.

“Kedua kegiatan ini perlu ditindak lanjuti dengan melakukan pemantauan kepada guru dan dosen pembimbing tentang tidak lanjutnya. Ketiga sebenarnya guru guru sudah melakukan kegiatan MIKIR (Mengalami, interaksi , komunikasi dan refleksi) tetapi mungkin belum tahu dibagian mana yang sudah dilakukan,” katanya.

Dalam pelaksanaan PLP dan PPL diharapkan mahasiswa calon guru mendapat pengalaman dari praktik baik dengan menerapkan pembelajaran aktif MIKiR guru dan dosen memberikan pendampingan kepada mahasiswa calon guru melalui lesson study yang dilakukan secara kolaboratif.

“Dalam perkuliahan mahasiswa terbiasa difasilitasi berpraktik memecahkan masalah, bekerja sama, menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan menghasilkan karya-karya kreatif dan inovatif dalam perkuliahan. Hal itu menjadi modal baik bagi mahasiswa untuk menjadi guru profesional,” ujar Fibrika Rahmat Basuki, fasilitator dosen Tanoto Foundation. (*)