JAMBI, AksesNews – Usai didukung Partai Golkar pada Kamis, 2 Juli 2020 lalu, bakal calon Gubernur Jambi Cek Endra yang akan berpasangan dengan Ratu Munawaroh Zulkifli masih menunggu rekomendasi partai lainnya.
Seperti yang diketahui, pasangan Cek Endra-Ratu sudah mengantongi 7 kursi dukungan dari partai berlambang pohon beringin tersebut, untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jambi 2020.
Berdasarkan ketentuan, setiap pasangan calon (Paslon) harus mengantongi 11 kursi sebagai syarat mendaftar di KPU. Artinya, butuh 4 kursi lagi Cek Endra-Ratu melenggang menuju Pilgub Jambi 2020.
37 Persen Kursi Lagi, Cek Endra Raih Tiket Maju di Pilgub Jambi
Baru-baru ini, beredar kabar paslon Cek Endra-Ratu sedang mengincar dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai pemilik 9 kursi di DPRD Provinsi Jambi saat ini.
Hal tersebut juga ditunjukan dari foto yang beredar, tampak Cek Endra-Ratu sedang bersama Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto belum lama ini. Tentunya, hal ini bukan hanya kabar belaka.
Ratu Munawaroh Zulkifli yang merupakan kader dari Partai Amanat Nasional (PAN) belakangan ini juga dikabarkan akan meninggalkan PAN dan siap bergabung menjadi kader PDI Perjuangan.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik, Ahmad Harun Yahya mengatakan jika memang Cek Endra-Ratu didukung oleh PDIP, maka tentu ini sangat mengagetkan publik, khususnya kader PDIP yang ada di daerah.
Pasalnya, ada 2 kader murni PDIP yang juga akan maju di Pilgub Jambi 2020. Menurut Harun, keputusan tersebut adalah keputusan yang sangat pragmatis dan sistem kaderisasi PDIP di pertanyakan?
Kedua kader PDIP tersebut, pertama Bupati Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Safrial yang dikabarkan berpasangan dengan Petahana Gubernur Jambi Fachrori Umar, dan yang kedua yakni, mantan Wakil Wali Kota Jambi, Abdullah Sani yang sudah pasti berdampingan dengan Bupati Merangin Al Haris.

Ahmad Harun Yahya. Foto: dok. AksesJambi.com
“Secara kalkulasi politik sangat sulit rasanya bagi PDIP menentukan variabel untuk tidak memberikan dukungan pada Safrial atau pun Abdullah Sani yang merupakan kader murni,” kata Harun, Sabtu (04/07/2020).
Alasannya, pertama, Safrial merupakan kader murni PDIP dengan jangka waktu yang tidak sebentar. Kedua, Safrial mempunyai jasa besar di Tanjab Barat, dimana saat Pilpres 2019 lalu, Jokowi menang di Tanjab Barat. Ketiga, Safrial mempunyai sumber daya yang cukup untuk bertarung pada Pilgub Jambi 2020.
“Tidak ada alasan rasional bagi PDIP untuk tidak mengusung kader murni, apalagi jika dasar elektabilitas yang jadi referensi, baik Abdulah Sani maupun Safrial punya basis masa yang jelas dan juga sumber daya yang cukup. Ini seaakan memberikan kecurigaan ke publik, bahwa jika PDIP mengusung Cek Endra-Ratu sangat kental nuansa pragmatis,” pungkasnya. (Alra)