TANJABBAR, AksesJambi.com – Sebanyak 162 santri asal Jambi dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur tiba di Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat. Dari Jawa Timur Menggunakan Bus, Seluruh santri tersebut tiba pada Jumat malam (03/04/2020) sekitar pukul 23.00 wib.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat, Taharuddin. Untuk diketahui bahwa 162 orang santri tersebut merupakan warga Tanjab Barat yang bersekolah di Kediri.
Sempat Terjebak Macet, Ratusan Santri asal Tanjab Barat dari Jatim Tiba di Kota Jambi
Seharusnya rombongan santri tersebut diperkirakan datang pada Jumat pagi, namun karena ada kemacetan di Sumatera Selatan rombongan tersebut akhirnya tiba di Tanjabbar pada malam hari dengan titik kumpul di BLK dekat Mako Brimob. Seluruh santri menginap di BLK dengan tempat tidur dan fasilitas yang telah disiapkan Tim Gugus Pencegahan Covid 19 Tanjab Barat.
“Tadi malam kita inapkan disini, dan pagi ini semua tim gugus tugas penanggulangan Covid 19 Tanjab Barat sudah melakukan screening tes, alhamdulillah dari yang di screening tidak ada gejala. Mereka kita terapkan OTG (orang tanpa gejala) dan kita minta isolasi diri selama 14 hari dirumah,”ujar Taharuddin, Sabtu (04/04/2020).
Adapun dalam pelaksanaan screening tes ini melibatkan seluruh tim kesehatan untuk melakukan pengecekan kesehatan seluruh santri. Pelaksanaan Screening dipimpin langsung oleh Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro.
Kapolres Mengatakan bahwa rombongan Santri Ponpes Lirboyo sebanyak 162 orang dengan jumlah Laki-laki sebanyak 79 orang dan Perempuan 83 orang. Dikatakan Kapolres, dalam screening terdapat satu orang dengan gejala demam.
“Tadi malam kita sambut santri semuanya dan kita tampung dulu di BLK. Dari hasil Screening tes ada satu yang tidak enak badan tadi malam dan alhamdulilah tadi pagi dicek suhu badannya sehat. Alhamdulilah juga di screening tes juga sehat. Tidak ada masalah,”ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Kaporles bahwa seluruhan santri diperbolehkan pulang untuk Isolasi Mandiri dan pihaknya meminta kepada seluruh santri untuk selama 14 hari kedepan tidak boleh ke luar rumah. Hal ini diminta menjadi perhatian santri dan para wali santri.
“Kepulangan para santri untuk Kecamatan Tungkal Ilir, Kuala Betara, Seko dan Bram Itam difasilitasi oleh Tim Gugus Tugas dan kecamatan lainnya dikoordinir oleh masing-masing kecamatan,” pungkasnya. (Dika)