MUAROJAMBI, AksesNews – Tenaga Operator Sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Muaro Jambi, Menegaskan sebagai ujung tombak sekolah yang mengakses dan mengupdate data siswa di setiap sekolah serta berhubungan langsung dengan Kementerian Pendidiakan Riset dan Teknologi, merasa kurang mendapatkan perhatian terhadap instansi terkait dengan gaji kurang dari Rp 600 ribu perbulan.
Tidak hanya persoalan gaji, operator sekolah pun terkadang kerja paru waktu untuk mempersiapan siswa didik untuk UNBK, dan kurang mendapatkan perhatian dari Dinas terkait dan pihak sekolah.
Terkait fasilitas pendukung dan penunjang tenaga Operator Sekolah juga belum terpenuhi. Kadang terpaksa membeli dan mengunakan Perangkat Komputer sendiri lantaran tidak tersediaya fasilitas yang mencukupi.
Dari permasalahan tersebut, Forum Operator Sekolah Kabupaten Muaro Jambi mendatangi kantor DPRD guna menyampaikan aspirasi dan kendala yang di alaminya selam ini.
“Tujuan kami datang ke kantor DPRD untuk mengadukan nasip kami sebagi tenaga Operator Sekolah yang belum mendapatkan keadian” ketua Forum Operator Sekolah Kabupaten Muaro Jambi, Syamsul Bahri, Rabu (04/03/2020).
Menurutnya, gaji yang hanya tergantung dari dana BOS tidak akan menjamin kesejahteraan bagi para operator yang bekerja penuh.
“Dengan adanya pertemuan ini kami berharap kesejaterahan kami lebih di perhatikan, kami hanya di gaji kurang dari Rp 600 ribu Per Bulan, Sementara itu sekolah yang kecil bagaimana, Karenan Gaji kami dari dana Bos,” ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Anggota DPRD Muaro Jambi, Sumersan Purba mengatakan akan secepatnya menyikapi permasalahan tersebut. Pihak DPRD pun akan secepatnya bertemu dengan pihak terkait.
“Semua Aspirasi yang disampaikan akan kami Akomodir dan akan kami sampaikan kepada Ketua DPRD Muaro Jambi dan akan kami bicarakan bersama Disdikbud serta BPKAD dan Forum Operator Sekolah untuk mencari solusi terbaik atas keluhan teman – teman,” pungkas Sumersan Purba. (Duha)