Beranda Akses Mengacu Perbatasan 1967, PLO Desak Jerman Akui Palestina

Mengacu Perbatasan 1967, PLO Desak Jerman Akui Palestina

PALESTINA, AksesNews – Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi mendesak Jerman khususnya dan Uni Eropa umumnya untuk mengakui Palestina dengan mengacu pada perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

“Jika Jerman berkomitmen untuk solusi dua negara dan kemungkinan untuk perdamaian dan stabilitas, itu harus mengakui Negara Palestina di masa depan segera,” kata Ashrawi selama pertemuan dengan perwakilan Jerman yang baru untuk Klausul Kristen Palestina berdasarkan laporan kantor PLO pada Kamis 01 November 2018 lalu yang dikutip minanews.net dan di lansir oleh aksesjambi.com, Jumat (02/11/2018).

Ashrawi bertemu Clages di Kantor Pusat PLO di Ramallah dan menyambutnya ke Palestina. Clages didampingi oleh Sekretaris Pertama untuk Urusan Politik di Kantor Perwakilan Jerman Josef Hinterseher.

Ashrawi menyatakan penghargaannya kepada pemerintah Jerman atas dukungannya yang terus-menerus terhadap Palestina di dunia internasional dan dukungannya bagi hak-hak asasi manusia Palestina.

Pertemuan tersebut membahas perkembangan politik dan regional terbaru dan dampaknya terhadap Palestina.

“Tindakan yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya pemerintah AS saat ini bertentangan dengan perdamaian yang adil dan telah memungkinkan Israel untuk menerapkan aksi sepihaknya yang secara langsung melanggar hukum dan konvensi internasional, khususnya pada masalah permukiman dan aneksasi ilegal Yerusalem,” ujarnya.

Dia mendesak masyarakat internasional, termasuk Uni Eropa dan Jerman untuk memainkan peran politik yang menentukan untuk membuat Israel bertanggung jawab atas pelanggarannya yang mengerikan. Untuk bekerja secara aktif mengakhiri pendudukan militer dan untuk memastikan pencapaian negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Selain meninjau hubungan Palestina-Jerman dan komitmen mereka untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara, kedua belah pihak membahas perjalanan Ashrawi ke Berlin bulan lalu.

SUMBER: minanews.net