JAMBI, AksesNews – Kasus Pendemi Covid-19 di dunia membuat efek sosial yang tinggi, terutama bagi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini sangat di rasakan oleh para mahasiswa Jambi asal Tanjung Jabung (Tanjab) Barat yang berada di Negara Mesir.
Mahasiswa yang belajar di Universitas Al-Azhar Mesir merasakan dampaknya. Disana mereka sangat membutuhkan bantuan bekal karena belum bisa pulang ke Tanah Air.
Update kabar terbaru diterima dari saalah satu mahasiswa Al-Azhar, Fayzar Rofi mengatakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan universitas sudah dihentikan atau diliburkan sejak Menteri Pendidikan Mesir menyampaikan mulai 15 Maret 2020 lalu akibat pandemic Coronavirus Disease (Covid-19).
Kebijakan yang sama juga berlaku pada semua kegiatan tahfidz maupun kajian di dalam masjid besar, seperti Azhar dan tempat ibadah lainnya. Mereka tidak kuliah, tidak Jumatan dan tidak shalat tarawih di masjid.
“Akib pemberlakukan itu, kami di sini tidak kuliah, tidak jumatan dan tidak shalat tarawih di masjid,” ungkap Fayzar Rofi di Al-Azhar Mesir, melalui pesan messenger, Sabtu (02/05/20).
Menurut penuturannya kondisi saat ini, hanya saja barang-barang makanan masih mudah didapat meski sudah naik harganya.
Kondisi ini diperparah lagi, kata Rofi, karena Pemerintah Mesir saat ini berlaku jam malam, hanya boleh keluar rumah dari pukul 07.00 pagi hingga 07.00 malam waktu Mesir.
“Keluar rumah di luar jam tertentu itu akan ditangkap atau didenda,” ujarnya.
Menurutnya mahasiwa asal Tanjab Barat yang menimba ilmu di Universitas Al-Azhar Mesir saat ini ada 11 orang. Mau pulang ke tanah air tiket cukup mahal, penerbangan internasional dari dalam dan luar negeri pun terbatas, jadi rata rata mereka memilih bertahan.
Menurutnya lagi, mereka selama ini belum pernah mendapat bantuan dan berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
“Sudah pernah mengirim proposal beasiswa, diketahui Rektor Al-Azhar dan Kedutaan Indonesia untuk Mesir, tapi sampai kini sepertinya belum terealisasi,” ungkapnya.
“Kondisi serba dilematis ini membuat saya dan kawan-kawan hanya bisa berdoa semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan mari terus memanjatkan harap agar pandemic Corona segera berlalu,” tandasnya. (Dika)