JAMBI, AksesNews – Gubernur Jambi, Fachrori Umar, mengapresiasi dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi, untuk merealokasi APBD Provinsi Jambi tahun 2020 senilai Rp 200 Miliar sebagai dana penanganan COVID-19. Apresiasi ini disampaikan usai Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi, di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (13/04/2020).
Setelah Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi dengan agenda Jawaban Pemerintah atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Provinsi Jambi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jambi Tahun 2019, yang dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto tersebut, gubernur Jambi menyampaikan apresiasinya.
”Pemprov Jambi sangat berterima kasih kepada Dewan atas niat yang sangat kuat dalam menekan penyebaran Virus Korona/Covid-19 di Provinsi Jambi, yakni dengan inisiatif dan dorongan untuk merealokasi APBD Provinsi Jambi Tahun 2020 senilai Rp 200 Miliar, untuk menambah Dana Tak Terduga Rp 11 Miliar, yang juga diperuntukkan dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi.,” ungkap Fachrori.
Menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa mengenai dampak wabah Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi, gubernur menyatakan bahwa wabah ini sangat berpengaruh terhadap perlambatan perekonomian di Provinsi Jambi akibat melambatnya seluruh sektor lapangan usaha karena penurunan aktivitas ekonomi dan pembatasan aktivitas masyarakat.
“Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk penanganan dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 ini,” ujar Fachrori.
Gubernur juga mengapresiasi kritikan, pertanyaan, tanggapan dan saran yang disampaikan masing-masing Fraksi di DPRD Provinsi Jambi. “Pemprov Jambi memiliki kesepahaman dengan Dewan, yakni agar pembangunan Provinsi Jambi lebih baik lagi, lebih maju, dan lebih berdaya saing, dalam segala sektor pembangunan.
“Baik peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan pendapatan daerah, penciptaan lapangan kerja, pembangunan kebudayaan, peningkatan pertanian dan subsektor perkebunan, pemenuhan kebutuhan daging, pembangunan energi, pelestarian lingkungan, maupun sektor-sektor lainnya,” ungkap Fachrori. (Bob)